Wednesday, November 12, 2014

Lanjutan IPS (Sejarah)


Perkembangan Kolonialisme & Imprealisme Barat serta Pengaruhnya di Indonesia

I. Perlawanan Penduduk Pribumi terhadap Bangsa Eropa
A. Perlawanan Rakyat Maluku
> Maluku yang kaya akan rempah-rempah menjadi rebutan antara Portugis,Spanyol, dan Belanda
> Di Maluku terdapat 2 Kesultanan yang saling bersaing yaitu, Ternate & Tidore. Ternate berkoalisi dengan Portugis, Tidore berkoalisi dengan Spanyol.
> Persaingan dagang antar kedua kesultanan berubah menjadi perang yang diselesaikan melalui Perjanjian Zaragosa pada tahun 1529,dimana Portugis mendapatkan Maluku, dan Spanyol mendapatkan Filipina.
>Hubungan Portugis dengan Kesultanan Tidore pecah akibat keserakahan pihak Portugis. Perlawanan rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Harun mendapatkan dukungan dari Tidore.
> Portugis baru bisa dikalahkan oleh Sultan Baabullah th.1575.
>Setelah Portugis, datang Bangsa Belanda yang mendirikan Kantor Pusat VOC

B. Perlawanan Rakyat Banten
>Perlawanan terhadap VOC dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa mulai th. 1619. dalam konfrantosinya VOC, Sultan Ageng Tirtayasa dibantu oleh para pedagang Bugis ( Makassar)
>Perlawan rakyat Banten berhasil dipatahkan oleh VOC karena ada penghianatan dari Anggota Keluarga Kesultanan Banten, yakni Sultan Haji yang berkomplot dengan VOC.
>Th.1680, Sultan haji berhasil melengserkan Sultan Ageng Tirtayasa & Kesultanan Banten dalam bayang - bayang VOC

C. Perlawanan Rakyat Malaka
> Th.1511 Malaka dikuasai Portugis. Perlawanan Rakyat Malaka banyak ditentukan oleh pihak luar, seperti Kesultanan Aceh dan Demak
> Th. 1513, Adipati Unus dari Demak menyerang Malka, namun gagal. Serbuan dilakukan sekali lagi th. 1521 namun gagal juga
>Th.1537 giliran Aceh mencoba mengusir Portugis, namun gagal. Serangan berikutnya th.1547,1568,1573,1575,1582,1587, & 1606 yang semuanya gagal.
>Saat Sultan Iskandar Muda berkuasa th.1607-1636 melakukan 4x seranagn terhadap Portugis & sekutunya, Kesultanan Johar
> Portugis terusir dari Malaka setelah kalah Perang melawan Belanda ada tahun 1641

D. Perlawanan Rakyat Mataram
>Perlawanan dipimpin oleh Sultan Agung dengans serangan ke Batavia th.1628-1629. ke-2 serangan tersebut mengalami kegagalan meski pihak VOC ,emderita kerugian yang sangat besar.
>Setelah Sultan Agung wafat, Kerajaan Mataram semakin lemah dan pihak Belanda semakin terlibat dalam urusan Kenegaraan.
>th. 1755, Kerjaan Mataram pecah menjadi Kasusuhan Surakarta & Kesultanan Yogyakarta.
>Perlawanan  terhadap Belanda muncul saat Pangeran Dipenogoro memimpin perang th.1825-1830

E.Perlawanan Rakyat Goa-Tallo
>Perlawanan ini dimulai saat VOC berusaha menundukan kerajaaa-kerajaan kecil di Sulawesi th. 1666
>Sultan Hasanuddin memimoin pasukannya melawan VOC & menimbulkan kerugian besar bagi Belanda
>VOC mendatangkan bala bantuan dari Batavia yang membuat Pasukan Goa-Tallo terdesak, sehingga bersedia menerima Perjanjian Bongaya yag diajukan VOC
>Isinya sangat merugikan Goa-Tallo. Sultan Hasanuddin kembali bertempur melawna VOC mesiki akhirnya kalah saat mempertahankan Benteng Sampa Upo, 12 Juni 1669
>Saat berperang melawan Kerajaan Goa-tallo, VOC berkoalisi dengan Kerajaan Bone yang dipimppin oleh Raja Aru Palaka

F. Serangan Fatahilah Ke Batavia
>Fatahillah adalah tokoh yang dikenal karena perjuangannya mengusir Portugis dari pelabuahn Sunda Kelapa yang diganti namanya menjadi Jayakarta
>Ia dikenal juga dengan Fatolehan. dari penelitian para ahli sejarah. Fatahillah adalah panglima perang dari Samudera Pasai dengan nama Fadhulah Khan
>Ketika Samudera Pasai & Malaka direbut Portugis, ia hijrah ke tanah jawa untuk memperkuat armada-armada Kesultanan islam di jawa ( Demak,Cirebon, Banten) setelah gugurnya Adipati Unus.
>Setelah menguasai Malaka, Portugis melakukan kerja sama dengan Kerjaan Pajajaran di Jawa untuk membangun Koloni di Pelabuhan Sunda Kelapa
>Fatahillah bercita-cita untuk mengusir Portugis dari Malaka mempersipakan rencana penyerangan ke Sunda Kelapa. Keuasaan Militer Kesultanan Demak, Cirebon, & Banten dikonsulidasikan menghadapi pasukan Portugis-Pajajaran.
>Usaha Fatahilla dibanu oleh Sultan Hasunuddin dari Banten berhasil merebut Sunda Kelapa th. 1527

Pertengahan abad ke-17, kondisi VOC mulai giyah dan menunjukan tanda-tanda kebangjrutan karena :
1) Korupsi yang marajela dikalangan pegawai
2)Biaya perang melawan pribumi yang sangat besar, menghabiskan keuntungan dagang
3) VOC tidak dapat memanagement wilayag koloni yang sangat luas
4)Rempah-rempah mulai merosot harganya karena mua=lai ditanam di Afrika Timur dan Amerika Latin

II. Kronologi Pemrintahan Kolonial di Nusantara
>Aibat utang yang besar pada pemerintah Kerjaan Belanda, VOC dibubarkan pada tanggal 31 Desember 1799
>Pada abad ke-19, situasi di Eropa dalam keadaan genting akibat Revolusi Perancis yang menimbukan Perang Besar
>Napoleon Bonaparte, Kaisar Perancis pada 9 Nov 1799 berambisi unuk mengusai seluruh Eropa dan dunia
>Belanda dikalahkan pasukan Napoleon yang menyebabkan Raja & Keluarga belanda lari ke Inggris th.1795
>Perancis mengangkat orang - orang Belanda yang Pro-Perancis utnuk bertugas di Hindia Belanda, salah satunya Herman Wilem Daendels yang menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda (kurang lebih 1808-1811)
>Dari peristiwa diatas , Hindia Belanda sempat dikonrol oleh Perancis
>raja Belanda bersekutu dengan Inggris, otomatis Hindia Belanda wilayah yang akan direbut pasukan Inggris
>Daendels memperhitungkan hal itu, sehingga dia membuat kebijakan yang keras terhadap rakyat pribumi untuk membantu mempersipakan pertahanan melawan serangan Inggris.
>Pulau Jawa salah satunya wilayah yang tak direbut oleh pasukan Inggris

Kebijakan Daendels selama berkuasa di Hindia Belanda
1. memperbarui sistem pemrintahan
2. membagi pulai jawa menjadi 3 bagian
3. menjadikan bupati sebagai pegawai pemerintah Belanda
4. membantu pengadilan keliling 7 pengadilan khusus untuk pribumi di setiap daerah.
5. membuat jalan raya dari Anyer sampai panarukan sepanjang 100 Km ( Proyek kerja Rodi)
6. mendirikan benteng & pangkalan kapal perang di Banten & Surabaya
7. mendirikan pabrik senjata dan amunisi di Batavia & Surabaya
8. mendirikan pabrik kapal di Rembang & Jepara

> Selama Daendels berkuasa, banyak raja-raja di Jawa serta orang-orang Belanda & pro raja Belanda yang berkomplot dengan Inggris
> akibatnya Daendels kesulitan mempertahankan pulau Jawa. Napoleon kemudian memanggil Daendels kembali ke Perancis th. 1811 untuk diikutkan dalam penyebarang ke Rusia
> penggantinya Jan William Janssens tidak mampu menghadapi sernuan tentara Inggris & akhirnya menyerah dalam pertempuran di Buttenzarg tgl. 18 Sept 1811
> Janssens menjadi Gubernur Jenderal Hindia Belanda hanya sekitar 4 bulan 
> Saat Inggris menguasai Hindia Belanda, Lord Minto menjadi Gurbenur Jenderal.
>Lord Minto hanya menjabat beberapa bulan dan digantikan oleh Thomas Stamford Raffles (1811-1816)
>pada saat masa kepemimpinan Raffles, Inggris menerapkan sistem sewa tanah (Landerent Stesel) yang tidak terlalu sukses diterapkan pada peduduk pribumi
>Peninggalan Raffles yang sampai saat ini masih terpelihara dengan baik adalah Kompleks Kebun Raya Bogor di dekat Istana Bogor.

III. Kebijakan Ekonomi Pemerintah Kolonial Hindia Belanda 
A. Sistem Tanam Paksa ( 1830-1870)
*awalnya mempunyai ketentuan :
-Pemerintah membuat persetujuan dengan penduduk agar menyediakan lahan.
-lahan pertanian tidak boleh melebihi 1/5 dari tanah penduduk.
-waktu yang diperlukan untuk menanam tanaman tak boleh pada waktu tanam padi (mencegah kelaparan)
-Bagian dari tanah yang disediakan untuk Culturstessel dibebaskan dari tanggungan pajak
-Tanaman hasil diserahkan sepenuhnya pada pemerintah
-Kerugian akibat panen yang gagal akan ditanggung oleh pemerintah 

> Kebijakan Tanam Paksa banyak yang menyimpang & menimbulakn kelaparan serta kemiskinan dikalangan penduduk pribumi
> Tanam Paksa kemudian dihapuskan pada th. 1870 setelah penutupan UU Agraria

B.Pembentukan UU Agraria
1. Disahkan th,1870 oleh pemerintah Belanda yang pada saat itu dikuasai oleh kaum liberal ( 1870-1900)
2. Tujuannya untuk melindungi para petani atas tanahnya dari penguasaan orang asing serta memberi peluang bagi penguasa asing untuk menyewa tanah rakyat.
3. dengan UU Agraria, maka pihak swasta Belanda banyak yang menanam modal dari Hidnia Belanda. Keuntungan yang melimpah membuat para pengusaha Belanda mengaggap Hindia Belanda sebagai suatu perusahhan.
*Dampak Positif :
1. Banyak infratruksi yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Hindia Belanda, seperti Waduk,jalan,rel Kereta api, sistem irigrasi, Jembatan, pabrik=pabrik, dan pelabuhan.
2. Perbaikan pelayanan kesehatan, sehingga banyak wabah penyakit yang diberantas
3. sistem perbaikan mulai diperkenalkan
*Dampak Negatif
1. Rakyat Pribumi tetap diberikan pajak yang tinggi
2. Kekayaan Alam diekpbitasi secara besar-besaran & peruntungan lebuh banyak untuk penjajah.
3. dengan banyaknya penanaman modal asing yang datang, Industrialisasi mulai tumbuh pesat & muali mengalahkan sekttor pertanian & perkebunan rakyat. akibatnya rakyat pribumu banyak yang menjadi buruh & produksi bahan pangan pun menurun.
4. terjadi diskriminasi antara warga kulit putih dengan rakyat pribumi.


No comments:

Post a Comment